Postingan

Emha Ainun Najib

KUDEKAP KUSAYANG-SAYANG   Kepadamu kekasih kupersembahkan segala api keperihan  di dadaku ini demi cintaku kepada semua manusia  Kupersembahkan kepadamu sirnanya seluruh kepentingan  diri dalam hidup demi mempertahankan kemesraan rahasia,  yang teramat menyakitkan ini, denganmu  Terima kasih engkau telah pilihkan bagiku rumah  persemayaman dalam jiwa remuk redam hamba-hambamu  Kudekap mereka, kupanggul, kusayang-sayang, dan ketika  mereka tancapkan pisau ke dadaku, mengucur darah dari  mereka sendiri, sehingga bersegera aku mengusapnya,  kusumpal, kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku  Kemudian kudekap ia, kupanggul, kusayang-sayang,  kupeluk,  kugendong-gendong, sampai kemudian mereka tancapkan  lagi pisau ke punggungku, sehingga mengucur lagi darah  batinnya, sehingga aku bersegera mengusapnya,  kusumpal,  kubalut dengan sobekan-sobekan bajuku, kudekap,  kusayang-sayang.      TAHAJJUD CINTAKU   Mahaanggun Tuhan  yang menciptakan hanya kebaikan  Mahaagung ia yang mustahil menganug

Sapardi Djoko Damono

HUJAN BULAN JUNI   tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu   PADA SUATU HARI NANTI  pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi tapi dalam bait-bait sajak ini kau tak akan kurelakan sendiri pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi tapi di antara larik-larik sajak ini kau akan tetap kusiasati pada suatu hari nanti impianku pun tak dikenal lagi namun di sela-sela huruf sajak ini kau tak akan letih-letihnya kucari METAMORFOSIS  ada yang sedang menanggalkan kata-kata yang satu demi satu mendudukkanmu di depan cermin dan membuatmu bertanya tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini ada yang sedang diam-diam menulis riwayat hidupmu menimbang-nimbang hari lahirmu mereka-reka sebab-sebab kematianmu